Apel Batu

Apel Batu
Apel Batu

Senin, 16 Desember 2013

Tempe Bakar

Tahun baru adalah even khusus bagi keluarga Hentihu untuk acara kuliner bakar-bakar. Kami biasanya membakar jagung. Bahan-bahan lain yang juga kami persiapkan untuk dibakar nanti adalah tempe, pisang, dan ayam. Untuk tempenya, bisa diungkep dulu dengan kaldu sisa ungkep ayam. Bumbu yang dipergunakan adalah bumbu kare. Andapun bisa mempergunakan bumbu favorit keluarga. Misal bumbu semur. Angkat ayam yang telah matang, kemudian pergunakan bumbu yang tersisa di wajan untuk mengungkep tempe. Tambahkan kecap ke dalam ungkepan tempe agar bisa memberikan sedikit sensasi gosong. Selamat mencoba.

Bihun Kukus

Bihun Kukus ini adalah antisipasi apabila anda memiliki sisa masakan berbahan bihun. Misal Bihun Goreng. Kadang kita mengolah bihun terlalu banyak hingga bersisa. Karena takutnya nanti masakan menjadi basi dan terbuang maka diciptakanlah resep Bihun Kukus. Letakkanlah bihun di dalam loyang atau pyrex tahan panas. Kemudian tuang dengan kocokan telur yang telah dicampur dengan susu atau santan. Kukus 20 menit dan kemudian angkat. Setelah dingin potong2, kadang ada yang suka digoreng lagi dengan kocokan telur.

Sanggara dengan Sambal

Saat di Bau-bau Sulawesi Tenggara kapal sempat sandar dan bersyukur bisa menikmati kuliner khas, Sanggara dengan sambal bajak. Pisang yang dipergunakan ternyata adalah pisang kepok atau pisang dewaka (Ambon). Pisang kepok yang dipergunakan adalah pisang kepok yang masih mentah belum kekuningan. Ternyata pisang tersebut bukannya sepat, malah bahkan manis gurih. Setelah digoreng utuh pisang-pisang ini dipenyet di ulekan hingga melebar. Kemudian digoreng kembali sampai kekuningan. Pisang goreng yang disebut sanggara ini disajikan dengan sambal. Sangat lezat..

Pisang Palu Butung

Palu Butung hampir sama mirip dengan kolak pisang. Hanya bedanya, kuliner super manis di Sidrap ini disajikan dengan Lepat Ketan Hitam. Kolak pisang itupun pun sangat khas karena direbus dengan santan dan gula merah, tidak seperti kolak biasanya yang hanya dengan santan dan gula putih. Kemudian palu butung ini disajikan dengan lepat ketan hitam yang juga khas hanya ada di Sidrap. Lepat ini pula tidak seperti biasanya menggunakan ketan putih. Lepat ini mempergunakan ketan hitam sebagai bahannya. Rasanya begitu menggigit. Dan memang sakit gigiku setelah makan kolak ini, saking manisnya.

Tomat IBT

Entah kenapa tomat di Pulau Buru Ambon berbentuk seperti ini. Bentuknya mirip belimbing. Tomat ini pula saya temukan di pasar Tanru Teddong, Sidrap (Sidenreng Rappang) Sulawesi Selatan. Apakah karena tekstur tanah yang serupa hingga membuat tomat berbentuk sama, atau memang tomat ini adalah salah satu varian dari tomat-tomat yang ada. Tapi penting saya ungkapkan hal ini bahwa tomat ini berasa manis dan tidak terlalu banyak biji. Di Buru maupun di Sidrap SULSEL, tomat ini diolah pada sebuah kuliner khas yang serupa yaitu sambal Colo-colo (Ambon) dan sambal Dabu-dabu (SULSEL). Keistimewaan dua macam sambal yang serupa ini adalah bahan-bahan sambal berupa bawang merah, tomat dan cabe dipotong-potong saja dalam irisan tipis. Kemudian dicampurkan dengan air jeruk lokal. Kalau di Ambon yang dipergunakan adalah lemon Cui, atau lemon cina. Dan di Sidrap dipergunakan jeruk nipis. Tambahan sedikit garam dan air jelantah (minyak masak). Bila suka kadang ditambahkan sesendok kecap. Sambal dengan tomat IBT ini sedap disajikan bersama ikan bakar

Buras SULSEL

Mungkin kita tahu buras disantap dengan Coto Makassar. Namun Buras ini yang sebagian menjadi hidangan wajib di SULSEL, kali ini disajikan dengan sambal bajak teri. Sambal ini mudah dibuat, seperti sambal bajak biasa favorit keluarga. Namun kemudian sambal bajak ini menjadi lebih unik rasanya setelah dicampurkan di dalamnya adaqlah teri goreng kering. Sungguh luar biasa rasa buras bertabur santan kental disantap dengan sambal bajak teri. Silahkan mencoba.